Dalam ASI, ada istilah yang disebut kolostrum.
Kolostrum adalah makanan pertama yang diterima bayi yang baru lahir dari payudara sang ibu. Biasanya, kolostrum berwarna kekuningan.
Di dalam kolostrum terdapat banyak sekali nutrisi penting yang sangat baik bagi bayi, seperti karbohidrat, lemak, protein, air, vitamin A, B, dan K.
Bahkan kalium, zinc, kalsium juga terkandung dalam kolostrum.
Tentu saja semua zat tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang sang bayi.
Selain yang sudah saya sebutkan di atas, ternyata masih ada lagi manfaat kolostrum yang lainnya, yaitu membantu tubuh sang bayi melawan bakteri, jamur, virus dan bakteri penyebab infeksi.
Hal itu dikarenakan, di dalam kolostrum terkandung sel darah putih dan imunoglobin atau zat pembentuk kekebalan tubuh.
Dengan mengetahui segudang manfaat ASI dan kolostrum, tentu setiap ibu ingin memberikan yang terbaik bagi bayi mereka dengan cara memberikan ASI mulai sejak sang bayi dilahirkan hingga mencapai usia 2 tahun.
Namun, pada kenyataannya, dalam proses memberikan ASI kepada sang buah hati tercinta, ada saja tantangan-tantangan yang harus dihadapi para ibu.
Berbagai masalah terkadang timbul seiring berjalannya proses menyusui, seperti ASI yang keluarnya hanya sedikit, ataupun yang lainnya.
Pada artikel ini, saya akan menulis setidaknya ada 3 masalah yang sering dihadapi para ibu menyusui, misalnya saja radang payudara atau mastitis.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya, silahkan dibaca sampai habis yah...!
- ASI tidak lancar
ASI yang tidak keluar dengan lancar sering kali dialami oleh sebagian besar ibu menyusui.
Sedikitnya kuantitas ASI terkadang membuat sang ibu frustasi atau putus asa hingga akhirnya memutuskan untuk memberikan susu formula sebagai tambahan.
Umumnya orang tua menyimpulkan bahwa bayi menangis karena kurang kenyang hanya dengan minum ASI yang sedikit, hingga harus memberikan susu formula.
Bahkan mungkin sebagian orang ada yang memberikan makan atau MPASI kepada bayinya sebelum usia sang bayi mencapai 6 bulan. Tentu saja hal itu tidak dianjurkan.
Sebab, sistem pencernaan bayi pada usia dibawah 6 bulan biasanya belum sempurna atau belum siap menerima makanan atau MPASI.
Untuk memperlancar ASI, atau menambah jumlah ASI agar melimpah, sebaiknya sang ibu harus selalu mengonsumsi makanan yang bergizi.
Kacang-kacangan, sayur-sayuran berwarna hijau, jus buah, bahkan air putih juga mampu meningkatkan kuantitas ASI.
Buah pepaya dan daun katuk juga oke banget loh dijadikan ASI booster.
Selain itu, istirahat yang cukup dan selalu berpikir positif juga membantu agar kuantitas ASI tetap baik.
Selain itu, melakukan pijatan dipunggung juga dapat memperlancar ASI, karena dapat membuat sang ibu menyusui rileks.
Selain itu, dengan melakukan pijatan disekitar punggung, maka saraf-saraf yang berhubungan dengan produksi ASI dapat bekerja dengan baik dalam memproduksi ASI.
- Anak tidak mau minum ASI
Ada beberapa bayi yang diberi susu formula dengan menggunakan botol susu atau dot, lama kelamaan akan menolak jika diberikan ASI.
Seperti anak saya dulu. Awalnya ia hanya mengkonsumsi ASI saja, namun ketika diberikan susu formula dengan menggunakan botol susu, maka lama kelamaan ia kesulitan untuk minum ASI langsung dari payudara sang ibu.
Mungkin ia mengalami bingung puting saat itu. Dan ia merasa lebih nyaman menggunakan botol susu dari pada langsung dari payudara ibu.
Akhirnya, lama kelamaan ia samasekali tidak mau meminum ASI secara langsung, dan produksi ASI sang ibu juga lama kelamaan semakin sedikit hingga akhirnya habis sama sekali.
- Radang payudara (mastitis)
Sudah pernah mendengar istilah mastitis?
Mastitis adalah istilah untuk radang payudara yang terkadang dialami oleh sebahagian ibu menyusui.
Payudara akan terasa keras, panas dan nyeri jika tersentuh.
Biasanya, suhu tubuh orang yang mengalami radang payudara atau mastitis juga meningkat disertai dengan rasa lemas.
Mastitis terjadi karena adanya penyumbatan saluran ASI pada payudara ibu menyusui dan dapat juga disebabkan oleh bakteri.
Bakteri yang menyebabkan mastitis adalah Staphylococcus dan Streptococcus. Bakteri ini biasanya berasal dari mulut bayi atau dapat juga berasal dari permukaan kulit payudara sang ibu.
Bakteri tersebut menginfeksi jaringan payudara melalui luka di puting maupun saluran air susu.
Sementara, penyumbatan pada saluran ASI yang menyebabkan mastitis terjadi akibat adanya sisa ASI dalam payudara yang mengendap di dalam saluran susu.
Dan komplikasinya dapat menyebabkan infeksi pada payudara.
Apabila kamu mengalami gejala mastitis, sebaiknya kompres payudara dengan air hangat, dan teruslah berikan ASI pada sang bayi.
Selain itu, tentu saja kamu sebaiknya pergi ke dokter untuk penanganan yang lebih baik.
Comments
Post a Comment